Rabu, 26 Februari 2014

Sunset Indah di Pulau Saonek

Pulau kecil namun mempunyai keindahan panorama sunset yang memesona. Itulah pulau Saonek, pulau kecil di depan Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Senja di pulau Saonek adalah daya tarik utama pulau ini. Alam Papua yang cerah ikut menyumbangkan pesona matahari tenggelam di Saonek. Sunset di Saonek selalu dihiasi dengan beberapa kapal yang hilir mudik. Sejatinya hal itu justru menambah kesyahduan alam Saonek. Matahari jingga yang pelan-pelan turun dari langit membuat perairan Saonek berubah warna menjadi keemasan. Belum lagi awan yang terserak tak beraturan, menambah nuansa alam yang begitu indah. Jangan lupa, abadikan pemandangan sunset Saonek dengan kamera Anda. Lukisan Tuhan di langit Saonek sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Saonek dulunya adalah pusat pemerintahan Raja ampat. Itu mengapa, fasilitas Saonek tidak berbeda jauh dengan Waisai yang kini menjadi ibukota Kabupaten Raja Ampat. Di tempat ini, komunikasi relatif lebih mudah dilakukan karena sudah dibangun provider telepon selular. Selain itu sudah dibangun sebuah pembangkit listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga surya. Jalanan di desa ini masih sangat bersih, tertata rapi, dengan pantai yang indah dan penginapan yang relatif murah. Beberapa orang bahkan lebih menyarankan wisatawan untuk menginap di  Saonek daripada Waisai. Pantai Saonek juga sangat indah. Pasirnya putih bersih dengan air laut yang warnanya kombinasi hijau kebiruan. Ombaknya kecil, Anda bisa berenang dengan leluasa disini sambil melihat kekayaan biota laut yang tak kalah indah dengan spot-spot snorkling dan diving unggulan Raja Ampat. Dari atas jembatan pelabuhan, kita bisa melihat ratusan ikan berwarna-warni bermain dengan asiknya. Tanda bahwa peraiaran Saonek masih sangat bersih dan nyaman untuk habitat aneka penghuni laut. Menyelam di perairan Saonek kita akan bertemu dengan aneka ikan hias, lion fish, balfish, barakuda dan masih banyak lagi.
Keindahan Saonek membawa berkah untuk daerah ini. Pada tahun 2010 lalu, kemolekan alam Saonek membuat salah satu production house membuat film televisi dengan latar belakang alam dan kehidupan warga Saonek. FTV berjudul “Mutiara Hitam” ini memperlihatkan kehidupan masyarakat Papua khusunya Raja Ampat. Beberapa pemandangan seperti rumah di tepi laut, suasana pasar Papua, budaya makan pinang, kehidupan nelayan digambarkan dengan apik pada setiap adegan. FTV Mutiara Hitam menceritakan kehidupan seoarng anak bernama Jeko Mambrasar yang bercita-cita menjadi pemain sepakbola terkenal seperti Boas Solossa. Setiap adegan yang bergulir memperlihatkan keindahan panorama pulau Saonek.
Dari Sorong terdapat kapal yang tiap hari pulang pergi ke pulau Saonek. Tiket kapalnya berkisar Rp. 120 ribu per orang.  Cukup mudah bukan?. Oya, selama di Raja Ampat, sempatkan untuk mengunjungi pulau Wayag yang indah, desa wisata Arborek dan pantai Waisai Tercinta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar